Masalah pokok ekonomi modern dan klasik
Priambodo Mandala Putra
15111575
2KA16
Universitas Gunadarma
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi
Informasi
Sistem Informasi
Daftar Isi
Latar
Belakang……………………………………………………………………………………….
1
Pembahasan
Landasan Teori……………………….
……………………………………………………………. 2
Pembahasan………………………………………………………………………………………….
2
Penutup
ØKesimpulan………………………………………………………………………………….
3
ØSaran……………………………………………………………………………………………
4
1.
Latar
Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan bahwa ilmu ekonomi sangat
berguna dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Demikian ilmu pengatahuan
menempatkan kedudukannya sejajar dengan ilmu lain. Peranan pemerintah dalam
perekonomian negara di bagi menjadi 2, yaitu jangka panjang dan jangka pendek.
Dimana pada jangka panjang pemerintah harus menghantarkan masyarakat kepada
kemakmuran, kesejahteraan lahir dan batin, serta harus menghadapi masalah
jangka panjang seperti masalah pertumbuhan ekonomi. Sedangkan dalam jangka
pendek pemerintah di tuntut untuk selalu dapat membantu menciptakan iklim usaha
yang kondusif/ mendukung semua pihak. Sedangkan dipihak lain masih harus
menghadapi masalah-masalah ekonomi jangka pendek yang terkenal dengan istilah
‘tiga penyakit pokok ekonomi. Dan sesungguhnya keberhasilan pemerintah dalam
jangka panjang tidak terlepas dari kemampuan menangani masalah-masalah ekonomi
jangka pendek ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Definisi
dan metologi ekonomi
2.
Masalah pokok ekonomi modern dan klasik
3. Sistem
Perekonomian
1.3 Tujuan
Agar bisa mengetahui penjelasan dari bagan yang
telah di sajikan tersebut. Agar bisa menambah pengetahuan pembaca.
2.
PEMBAHASAN
Definisi Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku
manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah
adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan
alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian
menyebabkan timbulnya kelangkaan. Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata
Yunani (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan (nomos), atau
“peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan
rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan
ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam
bekerja.Teori Ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang
moneter, misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian,
politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan
karena pada dasarnya adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori
yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebas, teori
lingkaran ekonomi, invisible hand, informatic economy, daya tahan ekonomi,
merkantilisme, briton woods, dan sebagainya.
Metodologi Ekonomi
Sering disebut sebagai The queen of social sciences,
ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk
menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II
merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan
matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif
dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang
menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen
yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir
semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam
analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama
didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen
yang berubah-ubah.
Masalah ekonomi modern dan masalah ekonomi klasik
1. Permasalahan Ekonomi Modern
a.
Menentukan barang dan jasa yang harus diproduksi (what to produce),
Karena sumber daya terbatas sementara kebutuhan tidak terbatas, maka tidak
semua barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat dapat diproduksi. Suatu masyarakat ekonomi
harus menentukan barang dan jasa apa saja yang akan diproduksi, barang dan jasa
mana yang akan diprioritaskan, barang dan jasa apa yang akan diproduksi
kemudian, serta barang dan jasa apa yang tidak dapat diproduksi. Ini merupakan
masalah bagaimana mengalokasikan sumber daya yang ada (sumber daya alam,
manusia, dan modal) ke dalam berbagai sektor produksi untuk menghasilkan barang
dan jasa.
b.
Menentukan cara barang diproduksi (how to produce)
Metode produksi atau teknologi mana yang akan
digunakan ? Di sini, diperlukan penggunaan metode produksi atau teknologi yang
paling efisien, artinya yang dapat menghasilkan suatu barang dan jasa dengan
pengorbanan (atau biaya) yang paling rendah. Ilmu ekonomi memandang teknologi
sebagai faktor penting dalam proses produksi. Namun, masih banyak faktor
penting yang harus dipertimbangkan, seperti skala produksi, kemampuan
manajerial, iklim, kemampuan finansial, dan sikap mental.
c.
Menentukan untuk siapa barang-barang diproduksi (to whom) ,
Salah ekonomi tentang bagaimana hasil produksi
dibagikan adalah masalah tentang keadilan dan pemerataan distribusi. Bagaimana
memberi balas jasa atas warga yang bekerja lebih banyak daripada yang
lainnya.Masalah distribusi juga terkat dengan pertanyaan bagaimana memberi
jaminan kepada sebagian warga yang mendapatkan hasil produksi di dalam ekonomi,
sekalipun tidak ikut berproduksi seperti anak-anak sekolah dan orang tua jompo.
Keputusan untuk siapa barang dan jasa diproduksi berkaitan erat dengan konsep
keadilan masyarakat yang bersangkutan. Bagi masyarakat egaliter, keadilan
berarti setiap individu berhak mendapatkan barang dan jasa secara adil dalam
jumlah yang sama, tetapi bagi masyarakat utilitarian yang dimaksud dengan adil adalah pembagian barang atau jasa sesuai
dengan kebutuhan masing-masing .
2. Masalah Ekonomi Klasik
Pada tahun 1870 berkembang teori ekonomi klasik yang
dipelopori oleh Adam Smith. para penganut teori tersebut mengemukakan bahwa
permasalahan ekonomi merupakan satu kesatuan proses yang terdiri dari proses
produksi, distribusi, dan konsumsi. kesejahteraan/kemakmuran masyarakat
dipengaruhi oleh :
A. Masalah Pokok Ekonomi
Konsumsi,
setiap kebutuhan manusia atau masyarakat didesak oleh kebutuhan-kebutuhan
atau keinginannya dalam menentukan jenis barang-barang dan jasa yang hendak
digunakan atau dikonsumsi.
Produksi, masalah produksi berkaitan erat dengan
produk (barang dan jasa) apa yang akan diproduksi, untuk siapa barang tersebut
diproduksi, menggunakan berapa tenaga kerja. Dalam kegiatan produksi, tidak
terlepas dari cara penggunaan bahan mentah, peralatan (modal), tenaga kerja,
dan teknologi yang menentukan kapasitas produksi atau kemampuan memproduksi
barang dan jasa.
Distribusi, msalah distribusi adalah bagaimana
menyalurkan barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen serta saluran
distribusi apa yang akan digunakan. misalnya lewat distributor, agen, atau
saluran lainnya
Pertumbuhan, masalah pertumbuhan ekonomi menyangkut
bertambahnya pendapatan nasional, di antaranya bertambahnya pendapatan/
masyarakat. Pertumbuhan juga berkaitan erat dengan kelangsungan hidup manusia.
Pokok masalahnya adalah bagaimana kehidupan ekonomi berjalan terus menerus
dengan sumber daya alam yang semakin berkurang, sementara pertambahan penduduk
dan kebutuhan masyarakat terus meningkat.
B. Masalah Ekonomi Lokal Dan Masalah Ekonomi Global
a. Masalah Ekonomi Lokal
Masalah ekonomi dapat dipelajari dari berbagai sudut
pandang yang dianalisis berdasarkan pendekatan letak geografis, menimbulkan
konsep ekonomi regional (regional econimics) atau ekonomi lokal yang
menyelidiki tata ruang sumber-sumber yang langka serta hubungannya dengan
pengaruh terhadap lokasi berbagai macam usaha kegiatan baik ekonomi maupun
social. Ilmu ekonomi ini berguna karena dapat memberikan petunjuk mengenai arah
kebijakan dan manfaat dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi lokal atau dapat
dikelompokkan menjadi dua permasalahan yaitu sebagai berikut:
1. Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi
Masalah ini berhubungan dengan bagaimana mengatur
perekonomian dari waktu ke waktu (bulan, triwulan, semester, dan tahun). Ada
tiga permasalahan yang sering muncul, yaitu:
Inflasi berhubungan dengan masalah kestabilan harga-
harga barang dan jasa.
Pengangguran atau kesempatan kerja.
Ketidakstabilan neraca pembayaran suatu Negara.
2.Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan
ekonomi
Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan
ekonomi yaitu bagaimana mengendalikan perekonomian supaya terjadi keseimbangan
antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya
dana untuk investasi. Masalah jangka panjang juga mengatur untuk dapat
menghindari masaJah ekonomi tersebut dalam waktu yang lebih panjang (lima
tahun, sepuluh tahun, dua puluh tahun, dan seterusnya)
Masalah ekonomi jangka pendek, misalnya inflasi atau
kenaikan tingkat harga umum secara terus menerus, sebagai akibat keadaan jumlah
uang yang beredar lebih banyak dibandingkan dengan mengatur jumlah barang,
dapat diatasi dengan mengatur jumlah uang yang beredar. Mengurangi jumlah uang
yang beredar dapat dilakukan dengan menaikkan tingkat suku bunga bank, dengan
harapan orang yang meminjam berkurang dan yang menabung meningkat, sehingga
jumlah uang yang beredar berkurang. Disamping itu, juga dapat ditempuh dengan
cara pemerintah menjual surat- surat berharga, misalnya setifikat Bank
Indonesia, kepada masyarakat dengan harapan uang yang beredar di masyarakat
dapat di tarik oleh bank. Untuk mengatasi inflasi dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
Kebijakan uang ketat (tight money policy) contoh:
Politik diskonto (menaikkan dan menurunkan tingkat bunga), pasar terbuka
(kebijakan pemerintah melalui bank sentral untuk menjual surat- surat berharga
berupa SBI), meningkatkan kas rasio yaitu perbandingan antara modal dengan dana
pinjaman, kredit selektif (kebijaksanaan bank sentral untuk memperketat
pemberian kredit).
Kebijakan fiskal yaitu menentukan tarif pajak yang
tingi dengan harapan pajak yang ditarik pemerintah banyak, sehingga uang yang
beredar sedikit. Dapat pula dengan anggaran surplus yaitu penerimaan pemerintah
lebih banyak dibandingkan pengeluarannya
Kebijaksanaan bidang produksi yaitu dengan cara
mempertinggi jumlah produksi, membeli subsidi kepada produse, sehingga produksi
lebih produktif untuk menghasilkan jumlah produksi lebih banyak. Pemerintah
dapat pula mendorong pengusaha untuk menanamkan modalnya (invenstasi) baru.
Kebijaksanaan perdagangan interaksional yaitu dengan
cara menurunkan biaya impor, dengan harapan barang dan jasa yang beredar di
masyarakat dalam negeri melimpah.
Kebijaksanaan bidang harga yaitu kebijaksanaan
pemerintah dalam menetapkan harga maksimum bagi barang dan jasa.
Ketidakstabilan neraca pembayaran atau difisit
surplus neraca pembayaran merupakan masalah ekonomi suatu Negara. Pengertian
neraca pembayaran adalah catatan transaksi- transaksi internasional.
Defisit neraca pembayaran tidak berarti buruk dalam
jangka pendek sebab, hal ini merupakan kondisi aliran modal ke luar lebih
banyak dibandingkan modal yang masuk. Masalah ini dapat diselesaikan dengan
meningkatkan penerimaan ekspor yang lebih besar dibandingkan kewajiban membayar
impor, akan tetapi dalam jangka panjang merupakan masalah. Begitu pula
sebaliknya, apabila neraca pembayaran surplus berkepanjangan tidak baik, neraca
pembayaran akan baik apabiia dibeianjakan. Devisa yang terakumulasi hanya akan
mendorong tingkat harga umum naik.
b. Masalah Ekonomi Global
Akhir- akhir ini mungkin kalian sering mendengar
kata global atau globalisasi. Secara sederhana, kata globalisasi mengandung
pengertian menyatunya negara- negara di dunia menjadi negara yang sangat besar.
Globalisasi terjadi akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
komunikasi dan sarana transportasi, sehingga batas- batas negar menjadi kurang
berarti secara ekonomi. Pengaruh globalisasi dapat kalian rasakan dari segi
budaya musik yang didengarkan remaja Singapura, Jepang. Amerika, bahakan
negara-negar di Afrika. Begitu pula jenis mode pakaian, dan makanan yang hampir
sama di berbagai negara. Masalah ini dialami pula di bidang ekonomi, yang
dikenal dengan globalisasi ekonomi; mengandung pengertian semakin menyatunya
kegiatan ekonomi antara negara di dunia. Berbagai contoh dapat kalian lihat
terciptanya globalisasi ekonomi. diantaranya sebagai berikut.
- Bidang Produksi
Dewasa ini kalian akan sering mengalami kesulitan
dalam menentukan dimana produk tersebut dibuat. Misalnya untuk produk pakaian
yang dibuat di Perancis, kapasnya dari Cina, kainnya dibuat di Indonesia, kancingnya
dari Itali, benangnya dari Amerika, dirancang dan dibuat di Perancis. Dengan
keadaan seperti itu, dapatkah produk tersebut buatan Perancis?
Masalah serupa dapat kalian temukan pada industri-
industri mobil, elektronik, computer, pesawat terbang, dan sebagainya. Hal itu
terjadi karena sangat jarang suatu negara yang dapat memproduksi suatu barang
dari hulu sampai hilir. Di samping itu, penggunaan bahan dari negara lain juga
dilakukan dengan alas an efisiensi; apabila salah satu bahan diproduksi sendiri
biayanya terlalu mahal.
- Bidang Tenaga Kerja
Mungkin kalian sering mendengar bahwa di Jakarta
banyak terdapat orang asing bekerja pada suatu kantor atau banyak tenaga i
kerja kita yang bekerja di luar negeri. Hal ini dapat saja terjadi, dan
sekarang menjadi wajar, karena siapa pun apabial ada kesempatan dan memenuhi
syarat maka ia dapat bekerja dimana pun. Misalnya sebuah perusahaan di
Indonesia memperkerjakan orang Philipina karena kemampuannya berbahasa Inggris,
atau memperkerjakan orang Jepang karena etos kerjanya yang tinggi.
- Bidang modal
Globalisasi ekonomi memudahkan pengusaha mendapatkan
modal untuk memperluas perusahaannya. Misalnya perusahaan tambak ikan di
Indonesia memerlukan modal untuk memperluas tambaknya, dapat saja meminjam
modal dari Hongkong, karena tingkat bunga di Indonesia dianggap terlalu mahal.
Masalah ekonomi global semakin kompleks seiring
dengan dorongan perdagangan bebas. Negara berkembangan semakin ketinggalan
dalam banyak hal; misalnya masuknya barang- barang negara maju mudah (tanpa
proteksi), akan menimbulkan ketergantungan, kualitas sumber daya manusia yang
ketinggalan, produk- produk dalam negeri yang tidak laku karena kualitas, dan
harga produk luar yang lebih baik.
Bagaimana akibat dari masalah ekonomi global dan
perdagangan bebas itu terhadap masalah ekonomi nasional? Jawabannya dapat
beraneka ragam. Salah satunya adalah pereknomonian nasional kalah dalam
bersaing. Oleh karena itu, agar tidak ketinggalan, harus memenangkan
persaingan. Ada tiga cara untuk memenangkan persaingan yaitu:
1. Meningkatkan efisiensi yaitu dengan cara
melakukan penghematan di segala bidangdan sector kegiatan ekonomi; misalnya
menghilangkan biaya yang tidak perlu (efisiensi ekonomis), dan pengalokasian
sumber daya yang terbaik (efisiensi teknis)
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu
meningkatkan kemampuan. keterampilan, etos kerja yang tinggi, ulet. dan tidak
mudah menyerah. Berbagai cara dapat dilakukan. seperti melalui pendidikan.
pemagangan, latihan kerja. dan lain- lain.
3. Mengadakan progam penelitian dan pengembangan
(research and development) atau litbang. Dengan tujuan untuk: perbaikan,
penyesuaian ide- ide serta pengembangan yang berakhir dengan suatu produk yan
lebih bermanfaat. Penelitian dan pengembangan berkaitan erat dengan penemuan
(invention) yang mencakup penemuan metode- metode baru, teknik- teknik produksi
baru, dan produk- produk baru, serta pembahanian (innovation) yaitu membawa
penemuan baru ke masyarakat (pasar). Perekonomian yang efisien akan mampu
memproduksi barang dengan kualitas yang tinggi dana harga yang murah, sedangkan
sumberdaya yang berkualitas dan penelitian yang baik akan memungkinkan
perekonomian untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan kemungkinan
lebih murah.
Masalah Ekonomi Bagi Konsumen
Kebutuhan hidup manusia itu banyak sekali dan
beraneka ragam, sedangkan barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sangat
terbatas. Kenyataan inilah yang menjadi inti masalah ekonomi. Masalah ekonomi
dihadapi oleh umat manusia, apakah mereka sebagai perseorangan, keluarga,
perusahaan, atau negara.
Pokok persoalannya adalah: bagaimanakah dengan
sumber-sumber yang terbatas, manusia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang
banyak dan beraneka ragam.
Sistem perekonomian
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan
oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada
individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah
sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur
faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki
semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di
pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua
sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat
dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah
perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah
untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara
pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur
faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan
permintaan.
4.Kesimpulan
Dilihat dari segi modern atau klasik, ekonomi selalu
bermuncul masalah masalah baru. Karena permintaan manusia yang tak pernah puas
dalam memenuhi kebutuhan eknomi.
5.
Saran
Kebijakan dari sendiri harus ditanamkan kesederhaan
dalam hidup. Karena permaslah ekonomi tak akan ada habisnya.